Friday, October 16, 2015

Review Curvasud Pomade Hard Hold

Ohm Swastiastu.
Salam Damai bagi kita semua, hai kali ini saya kedatangan kiriman sebuah pomade berlabel Curvasud, penata rambut ini berasal dari kota yogyakarta atau lebih tepatnya di kabupaten sleman.
Setahu saya Curvasud Pomade yang bertagline Jungkatan Lak Ndasmu ini awalnya adalah fanbase klub sepak bola PSS sleman, dan pomade ini hanya di jual ekskusif di outlet resmi / distro BCS Curvasud di kawasan Condong Catur, sleman, YK.

Saya mulai saja ulasannya berikut ini :



  • First Thing First
Sebelumnya saya pernah mengulas penata rambut ini saat wadah yang digunakan masih memakai wadah plastik putih, namun kali ini Curvasud hadir dengan wadah kaleng aluminium dengan tutup putar, sebuah improvement yang baik dari pihak curvasud karena terlihat lebih elegan dan tahan terhadap akan karat.
Dari segi artwork dengan menampilkan logo sisir sebagai simbol dan menggunakan badge ala kepolisian dengan warna dasar hitam dipadu dengan warna emas.

  • First Impression & Scent
Banyak yang berubah dari pomade ini jia dibandingkan dengan batch lama yang pernah saya review sebelumnya.
Warna yang ditampilkan adalah cokelat seperti warna natural beeswax, aroma yang ditawarkan yakni aroma buah nanas segar namun tidak menyengat. nice !


  • Scooping, Tekstur & Aplikasi
Pencolekan tidak begitu susah meski ini pomade hard / heavy hold, tekstur yang ditawarkan agak waxy namun terasa sticky, saat dimainkan dengan jari terlihat lengkat seperti terlihat digambar.
Perataan di telapak tangan cepat merata.
Pengaplikasian dirambut agak menjambak mesik hanya diawal awal sebuah hal yang wajar untuk pomade varian heavy hold, ini juga berbanding lurus saat penyisiran dirambut.


  • Hold & Shine
 
Hasil akhir untuk pomade ini di rambut saya masuk kategori heavy hold, bisa dilihat dari foto yang saya lampirkan dibawah ini, bahwasanya saya mampu membuat tatanan rambut pull back yang bertahan dari pagi jam 10 pagi hingga jam 7 malam, sebuah improvisasi yang baikdari pihak Curvasud pomade.
Dari segi daya kemilau, sama seperti layaknya pomade heavy lainnya terlihat kering namun tidak kusam, mungkin apabila ingin memberikan daya kilap yang lebih bisa saja menambahkan pomade light hold untuk memperindah daya kemilaunya, namun bagi saya cukup.


HOLD   :  3,9 / 5
SHINE  : 2 / 5
SCENT : 2 / 5 (opini pribadi)
APPLY : 3 / 5



  • Degrease
karena pomade ini berbahan oilbased saya menyarankan memakai degreser untuk merontokan residu pomade ini dari rambut, bila mana tidak mempunyai degreaser alangkah baiknya menggunakan metode menggunakan hair cream kemudian di barengi dengan pembersihan menggunakan shampoo.


  • Conclusion
Kesimpulan akhir untuk pomade ini adalah, jujur saya pribadi salut dengan improvement yang dilakukan curvasud dalam hal ini dari segi kemasan yang menggunakan wadah aluminium, jika dinadingkan dengan batch lama, bisa dilihat pada foto dibawah ini.

curvasud old batch. menggunakan wadah plastik.
dari segi aroma menawarkan aroma pineapple (buah nanas) dengan hint susu atau jika boleh saya bilang mirip aroma permen sugus rasa nanas, hehehehe, tapi jika pomade ini mengambil tema sepakbola sebagi landasan, apakah alangkah baiknya menggunakan scent maskulin, karena banyak brand seperti deodorant atau lainnya mengambil tema sport dengan menyguhkan aroma maskulin, tapi itu semua kembali ke hak curvasud. hehehehe.


peraaan ditangan agak susah , masih sedikit menggumpal,ini hal yang wajar karena varian ini aalah heavy hold.
Daya cengkramnya juga mengalami peningkatan lebih kaku jauh bila dibanding batch lama, perubahan juga terjadi pada tekstur kali ini Curvasud hadir dengan tekstur Sticky. yang pastinya lebih lengket dirambbut... Nice !
Overall.... ini pomade sudah recomended bagi para pencinta pomade karena mengalami improvement yang sangat baik.

demikian ulasan saya untuk pomade ini.

Salam Damai Bagi Kita Semuanya... Cheers !!!!



Tuesday, September 22, 2015

Review Schiff Pomade, Heavy hold


Assalamualaikum Wrb.

Pertama - tama perkenalkan saya Ave, kontributor untuk blog Slick Hair Syndicate, kali ini saya akan mencoba menulis sebuah ulasan tentang penatan rambut asal pulau bali yakni Schiff Pomade.
Kali ini yang akan saya ulas adalah varian heavy hold, pomade ini adalah pemberian langsung dari sang pemilik yaitu Rommy Adji Pradhany, beliau adalah kawan satu daerah dari pemilik blog Slick Hair Syndicate ini.
pomade ini bisa dibapatkan lewat instagram @schiff.pomade

tanpa banyak basa basi, saya mulai saja ulasannya berikut ini :


  • First Thing First
 Sama seperti varian sebelumnya yang pernah diulas, kemasanya menggunakan wadah kaleng yang rentan berkarat, pomade ini hadir dengan warna netral, yakni dengan warna putih.
Dengan pemakaian artwork yang sama seperti varian medium, yang jadi pembeda adalah pembalikan warna dasar artwork, jika varian medium hold memakai warna dasar putih transparan dengan aksen hitam, kali ini varian medium hadir dengan warna dasar hitam dan aksen putih transparan.
dibuat pada tahun caka 1937 (2015 masehi) di pulau dewata.


  • First Impression & Scent
Tidak banyak yang berubah dari pomade ini jika dibandingkan dengan varian medium hold-nya,
masih menggunakan warna putih sebagai warna dasarnya.
Aroma yang disajikan adalah Tropical Mix Fruit, dihidung saya tercium seperti buah nanas, kelapa, dan sedikit aroma obat desinfektan, atau bisa dibilang seperti aroma rumah sakit (jujur ini murni penilaian hidung saya semata).



  • Scooping, Tekstur & Aplikasi
Pencolekan permukaan pomade ini termasuk cukup keras, hal wajar karena ini heavy hold, memang agak sedikit memerlukan tenaga untuk mencolek pomade ini, teksturnya tergolong masuk kategori sticky, meski saya menemui teksturnya sedikit agak waxy, namun masih terlihat serat - serat fibre layaknya tekstur sticky.
Perataan di tangan agak menggumpal di telapak tangan, ini bisa disiasati dengan menggosok dengan sedkit tenaga lebih agar lebih merata ditangan, berbanding lurus juga saat di ratakan dirambut agak sedikit merasakan jambakan di awal - awal, pun juga di saat penyisiran, agak menjambak, meski sudah memakai sisir dengan gigi renggang, namun itu hanya terjdi di awal saja, selanjutnya mudah saja di rapihkan dengan sisir gigi rapat.



  • Hold & Shine
Daya set pomade schiff heavy ini memang sangat memuaskan, di rambut saya termasuk kategori extra heavy... meski saat mengaplikasikan agak menjambak, tapi hasilnya memuaskan, hey.... bukankah mendapatkan hasil yang sempurna membutuhkan usaha yang menyusahkan ? betulkan ?
Daya kilaunya kering sama saja seperti pomade heavy hold lainnya, tidak ada kemilau, mungkin saja bila mau terlihat kemilau bisa saja menambahkan pomade brilliantine untuk mendapatkan kemilau yang lenih aduhai.... heheheheh







HOLD     :   4,5 /  5
SHINE     :  1,8 /  5
SCENT    :  2  /  5 
APPLY    :  2   /  5

  • Degrease
Malam hari setelah selesai menjalakan aktivitas, saya mencoba untuk membersihkan rambut hanya dengan 1 x shampoo, hasilnya masih tersisa residu sekitar 50 %, rambut masih saja terasa berat, akhirnya metode degease dengan air hangat dan shampoo adalah ritual yang wajib untuk degrease, hasilnya rambut kembali normal seperti biasanya.


  • Conclusion
Kesimpulan akhirnya adalah..... pomade ini dengan wadah kalng ini masih rentan dengan karat, karena memakai kaleng besi, ini berdasarkan pengalaman saja, saran saya, ganti dengan wadah aluminium unutk meminimalisir resiko berkarat.
Jujur aromanya agak kurang begitu suka, karena saya menemukan aroma seperti bau rumah sakit ( seperti aroma desinfektan).
Daya cengkramnya sungguh di luar dugaan, extra heavy rambut saya menjadi kaku, gaya rambut side part dengan sedkiti pomp, mampu bertahan dari pagi hingga sore hari.
well... ulasan tulisan ini sebelumnya sudah saya test selama 3 hari untuk membukttikan performanya, dan tetap stabil, perlu di ingat karena tiap rambut orang berbeda beda hasilnya.

Demikian tulisan sederhana saya untuk blog ini..... Matur Suwun !



  

Monday, September 14, 2015

Review Sisiran Heula, Medium Hold, Washable

Assalamualaikum Wrb.

Haloo.... Perkenalkan Nama saya Adwin.  Kontributor untuk Slick Hair Syndicate YK, Kali ini saya akan mencoba mengulas sebuah pomade yang berasal dari kawarang, yakni Sisiran Heula Medium Hold.
Penata rambut yang tergolong baru ini cukup unik, karena dari nama produknya  diambil dari bahasa sunda berarti : Sisiran Dahulu. Sebuah nama yang tergolong lucu (mungkin?) tapi buat saya pribadi saya salut karena mengangkat konten bahasa lokal jawa barat.

saya mulai saja ulasannya berikut ini :




  • First Thing First
Pomade yang di banderol dengan harga Rp. 80.000 ini  bisa dibilang produk inovasi dari Sisiran Heula, setau saya SH (sisiran heula) adalah sebuah online shop pomade yang bedomisili di sekitaran jawa barat, lebih tepatnya di kota karawang, sejak tahun 2013, kemudian di akhir tahun 2014, SH memulai langkah membuat sendiri pomade inovasinya.
Dengan dikemas dengan wadah aluminium tutup ulir putar seperti halnya pomade - pomade kebanyakan yang beredar di indonesia.
Pemakaian artwork dengan dominan warna hijau dan putih dengan menggambarkan batang pohon besar yang menyatu dengan lengan tangan mengepal memegang sebuah sisir, jujur saya kurang mengerti arti dari artworknya hehehehe


  • First Impression & Scent 
Kesan pertama membuka wadah kaleng pomade ini adalah warna pomadenya yang sama sama hijau sesuai dengan warna artworknya, penata rambut asal karawang ini menyuguhkan aroma electric guava (jambu biji) aromanya cukup segar di hidung saya.
Pomade ini berbahan dasar : natural beeswax, castor oil, stearyl alcohol, fragrance & color.
dengan berat bersih 100 gram.

  • Scooping, Tekstur & Aplikasi
Pencolekan pomade ini tergolong mudah, tidak ada hambatan rasa keras.
Teksturnya tergolong kategori Waxy dan terlihat berminyak, hal ini sejalan saat perataan di tangan, terlihat partikel partikel bahan dasarnya menyebar di permukaan tangan dan berubah menjadi warna putih dan sangat berminyak, saya berasumsi daya kilau nya akan terlihat sangat mengkilap karena terlihat sangat oily.

saat di aplikasikan di rambut sangat mudah tidak seperti mitos pomade waxy pada umumnya, aplikasi di rambut tidak ada hambatan ataupun jambakan, ini juga sejalan saat penyisiran di rambut tidak di temui hal - hal yang menyulitkan.



  • Hold & Shine
Daya set pomade ini di rambut saya murni masuk kategori madium hold, saya mampu membuat pomp ukuran medium dengan pomade ini, untuk saya pribadi performanya memuaskan.
Seperti yang saya tulis di poin sebelumnya, memang benar dugaan saya..... penata rambut asal kota pangkal kemerdekaan ini menyuguhkan daya kilau yang sangat mengkilap, layaknya memakai brilliantine tapi ini pomade medium hold ! amazing.




HOLD : 3,4 / 5
SHINE : 4 / 5
SCENT : 3,5 / 5 (opini pribadi)
APPLY :  4 / 5

  • Degrease
Degrease, pomade ini sangatlah mudah di cuci, saya hanya mengguyur dengan air biasa tanpa shampoo, hilang tanpa bekas, hal ini cukup mengejutkan karena tidak tercantum bilamana penata rambut ini mudah dibilas dengan air saja.
Kalau boleh saya deskripsikan, masuk kategori mixed based atau lebih populer unorthodox waterbased, keren.....



  • Conclusion
Kesimpulan akhir untuk pomade sisiran heula ini adalah... pertama sangat mengejutkan karena pomade ini water solube, mudah di cuci dengan air sekali bilas, meski merasakan ada efek keset.
Daya kilapnya juga di luar dugaan, seperti memakai pomade brilliantine, terlihat sangat mengkilap.
Daya set kekakuannya tergolong murni medium, aroma yang di sajikan juga enak, yakni jambu biji (guava), saran saya memakai pomade ini, pakai saja secukupnya, sesuaikan dengan lebat nya rambut anda.

demikian ulasan singkat saya akan pomade sisiran heula.

matur suwun

Monday, September 7, 2015

Review Pomade Schiff Pomade, medium hold



Om Swastiastu

Hi !, kali ini saya kedatangan minyak rambut pomade dari kawan saya di bali yakni Schiff Pomade, seingat saya produk penata rambut ini di produksi di tahun 2015, yang di punggawai oleh bli Rommy Adji Pradhany.
Beliau menghubungi saya dan memberitahukan bahwa dirinya akan mengirim 2 varian pomadenya, namun kali ini saya akan mengulas varian medium hold untuk memulai ulasannya, masif terima kasih saya ucapkan pada bli Rommy. Matur Suksma Bli !

Saya mulai saja ulasannya berikut ini :


Schiff Medium Hold





  • First Thing First
Pomade Schiff ini hadir dengan wadah kaleng slip on, jujur buat saya kurang begitu suka dengan wadah kaleng ini karena mudah berkarat bilamana di simpan di tempat yang lembab.

Dari segi artwok, mengunakan logo padi dan taburan bintang yang membentuk lingkaran, keren ! terkesan sangat elegan.
yang paling membanggakan, ada tulisan : "BREWED IN DEVATA ISLAND" sebagai penduduk bali saya sangat bangga #BalinesePride.
Labelnya saya suka karena menggunakan label transparan, terjadi ilusi optik... seolah olah labelnya menyatu seperti di sablon langsung di kaleng, 
Pomade ini berbahan dasar : beeswax, microcrystalline wax, Petrolatum, Olive Oil, Castor Oil, Mineral Oil & Fragrance

  • First Impression & Scent
Kesan pertama, yang jelas wadahnya saya kurang suka hehehehe maaf, namun bukan berati pomade ini jelek, hanya wadahnya saja yang beresiko mudah berkarat.
Penata rambut klasik ini hadir dengan warna putih bersih dengan menawarkan aroma fresh kiwi,seperti aroma tissue (ini murni penilaian di hidung saya), aromanya cukup enak. Good.



  • Scooping, Tekstur & Aplikasi
Pencolekan pomade ini tergolong agak keras, agak sedikit memerlukan tenaga, saya menduga pomade ini menghasilkan daya hold yang lebih dari sekedar medium hold, kita lihat saja nanti.
Tekstur saat dimainkan jari tergolong unik, seperti waxy namun ada kesan sticky, karena munculnya serat serat fibre saat di mainkan jari, sebuah efek dari bahan microcrystalline wax.
Tekstur


teksturnya berbeda jauh dari pada review review yang pernah saya baca akan pomade ini, menurut pengakuan bli Rommy, ini adalah formula baru dari Schiff.
Perataan di tangan juga agak menggumpal di tangan, sedikit memerlukan tenaga ekstra untuk meratakannya di tangan.
Berbanding lurus dengan pengaplikasian di rambut, dengan kondisi rambut kering tidak lembab... saya merasakan jambakan di awal awal, ini sebuah hal yang wajar bagi saya 

Perataan & Penyisiran 

  • Hold & Shine
Yap memang benar, sesuai dengan ekspektasi saya, pomade ini menghasilkan daya set medium hold, saya mampu membuat pullback ukuran medium di rambut saya, dan rambut saya terlihat lebih bervolume.
Daya kemilau yang dihasilkan tidak terlalu basah, lebih condong kering, tidak seperti pomade lain pada umumnya, shine nya buat saya pribadi suka, karena tidak terlalu mencolok.




HOLD     : 3,8 / 5
SHINE    : 1,9 / 5
SCENT   : 3 / 5 (opini pribadi)
APPLY   : 2,6 / 5

  • Degrease
Untuk menghilangkan pomade ini dari rambut, sepeti biasanya, saya mencoba keramas dengan 1 x shampoo, masih meninggalkan residu build up sekitar 30% , metode guyur dengan air hangat adalah jurus yang paling ampuh untuk menghilangkan residu pomade ini.
  • Conclusion
Kesimpulan akhir untuk pomade yang di produksi pada tahun caka 1973 (2015 masehi) ini adalah dari segi kaleng.... sebuah hal yang sering saya sebut di tulisan ini, saran saya ganti dengan kaleng aluminium screw, karena lebih tahan akan segala kondisi.
Tekstur agak unik menurut saya, waxy - sticky, analisa saya adalah komposisi beeswax & microwax nya seimbang dengan komposisi ini membuat daya set hold pomade ini menjadi lebih mantap ini terbukti hold di rambut saya menjadi medium heavy, dan berefek pencolekan menjadi agak keras dan pengaplikasian di rambut menjadi agak menjambak, dan juga pomade ini membuat rambut saya lebih bervolume atau terlihat lebih tebal, sungguh di atas ekspektasi saya... good.
Daya kilapnya tidak terlalu basah, jika boleh saya bilang, ini tergolong kering, almost matte shine.
Aromanya cukup enak, Fresh Kiwi (ini murni penilaian saya) pas... tidak menusuk hidung.

Demikian ulasan sederhana saya unuk Schiff Medium Hold.
Perlu di ingat, sebelum tulisan ini di pubilsh, saya sudah mencoba pomade ini sebanyak 3 kali, dan hasilnya konsisten.
Berbeda rambut juga berbeda hasil akhir, untuk saya pribadi cukup puas dengan performanya.

Salam Damai Bagi Kita Semua, Cheers !!!!!
#BalinesePride





Wednesday, September 2, 2015

Review Pomade Maddock Medium Hold Blue (Animal Edition)



Om Swastiasu

Hai, kali ini saya akan mengulas kembali pomade Maddock namun kali ini variannya medium hold animal edition.
Pomade lokal yogyakarta di rilis pada tahun 2014 ini cukup mendapatkan tempat, di hati para greaser lokal kota yogya, masif terima kasih untuk sang empu nya Maddock. mas Danang. atas buah tangannya, Matur Suwun Bro !!!

Saya mulai saja ulasannya berikut ini :






  • First Thing First
Pomade ini hadir dengan wadah aluminium tin screw dengan berat 105 gr (3,7 oz) dengan artwok kepala burung yang menjulurkan lidah di balik paruhnya warna dominan biru dengan sedikit bercak merah di bagian gambar kepala burung, jujur saya agak bingung dengan artworknya, mengarah ke skena mana produk ini di tunjukan ? Menurut sang empunya memang ini hanya segi artwork saja dengan tema animal, well...it's ok for me, yang sedikit membingungkan tidak tertera varian apakah ini ? namun tulisan varian ini tertera di label bawah kaleng.
Di bagian bawah kaleng yang juga di labeli dengan sticker berwarna dasar hitam dengan logo asli maddock, di sertai tulisan tulisan cara pemakaian, isi bahan dasar, suara konsumen dan deskripsi varian pomade ini.
Dan juga penata rambut ini berbahan dasar : beeswax, coconut oil, candlenut oil (minyak kemiri), Petrolatum, & fragrance

  • First Impression & Scent 
saat membuka tutupnya terlihat seperti corak batu marmer, efek corak marmer tadi terjadi karena saat  proses pendinginan wadah kaleng nya tidak langsung ditutup, melainkan dibiarkan terbuka.
Aroma yang di hadirkan adalah apple fresh, aromanya manis, bagi beberapa orang ada yang suka dengan aroma buah dan beberapa tidak, namun itu semua relatif, untuk saya pribadi saya suka dengan aroma yang disajikan.



  • Scooping, Teksture & Aplikasi
Pencolekan pomade ini sangatlah mudah, tidak ada halangan yang berarti.
Teksture pomade ini tergolong kategori sticky ini terbukti saat di mainkan dengan jari, muncul serat - serat fibre, meski di ingredient nya tidak mencantumkan bahan microcrystalline wax, saya menduga ini efek dari beeswax grade kosmetik dari supplier tertentu di indonesia.
Saat diratakan di telapak tangan, pomade ini cepat merata, tidak terjadi gumpalan gumpalan di tangan, begitu pula saat di ratakan di rambut & penyisiran juga sangat mudah, tidak ada jambakan, sangatlah mudah diratakan dan disisir.


  • Hold & Shine 
Daya set yang dihasilkan pomade ini tergolong medium agak menuju light dirambut saya (murni penilaian saya pribadi) notabene rambut saya bertipe lurus dan sangat tebal.
Daya kemilaunya agak mengkilap, wow saya pribadi suka akan shinenya, lain dari pada yang lain diantara kelas pomade medium



HOLD      2,9 / 5
SHINE     3,6 / 5
SCENT     3  /  5
APPLY     4  /  5


  • Degrease
Setelah beraktifitas seharian tiba saatnya untuk degrease, dengan mencuci dengan sekali shampoo, masih tersisa residu sekitar 40%, untuk kali ini saya coba untuk menimpanya lagi mengandalkan residu buildup pomade ini, dengan 1 colekan, daya holdnya makin mantap saya mampu membuat pullback ukuran medium.


Untuk total degrease saya menggunakan metode guyur air hangat, sekali shampoo kemudian bilas lagi dengan air hangat, seluruh residu pomade hilang dan rambut kembali normal seperti sedia kala.



  • Conclusion
Kesimpulan akhir, dari wadah, udah pas menggunakan aluminium screw yang lebih tahan akan karat, dari artwork label depan agak membingungkan karena tidak mecantumkan varian jenis apakah pomade ini ?, namun soal itu bisa di jelaskan lewat label bagian bawah kaleng.
Artwork keseluruhan saya nilai lebih ke arah skena hardcore (murni penilaian pribadi).
Pencolekan sangat mudah, dengan tekstur sticky namun uniknya pomade ini tidak menggunakan microcrystalline wax, ini menurut pengakuan sang empu nya Maddock. Jujur saja holdnya saat di aplikasikan ke rambut saya cenderung medium light, namun residu build up nya sangat asik jika di timpa lagi dengan 1 x colek, mampu membuat pullback ukuran medium, hal ini sangat mengembirakan.

Demikian ulasan saya tentang Maddock medium hold animal edition ini, perlu di ingat, beda rambut juga berbeda hasil akhir.
Salam Damai Bagi Kita Semua, Cheers !!

Tuesday, August 25, 2015

Review Pomade Four Stroke pomade, Easy Rider (Medium Hold)

Four Stroke, Easy Rider


Om Swastiastu

Salam damai bagi kita semua,

Kali ini saya akan membuat sebuah ulasan tentang pomade Four Stroke, yang berasal dari kota bandar lampung, Sumatera selatan.
saya pribadi mendapatkan pomade ini dari buah tangan dari kawan saya, saat beliau sedang bertualang ke kota bandar lampung.
jujur saya sebenarnya mengharapkan oleh oleh pempek (makanan khas palembang) hahahahha.


Langsung saja saya mulai ulasannya berikut ini :


  • First Thing First
Pomade Four Stroke di kemas dengan wadah kaleng klasik slip on berwarna emas, dengan berat bersih isi 3 oz ( sekitar 100 gr) dengan di labeli sticker berwarna coklat krem dengan memakai gambar dua buah vector razor blades saling melintang bersilang membentuk huruf  "X" dan label kecil menginformasikan ingredent di bagian samping dengan memakai gambar dadu, seakan menjelaskan pomade ini di tujukan ke skena kustom kulture.
Bahan dasar pomade ini adalah : Natural beeswax, Olive oil, Cocoa butter, Tocopherol, & Fragrance.

  • First Impression & Scent
Warna dasar pomade ini coklat , seperti warna natural beeswax dan aroma jeruk lemon cukup kuat, deskripsi aromanya seperti minuman Miranda rasa Jeruk (produk milik Pepsi Cola), agak sedikit menusuk di hidung saya karena aroma soda nya terlalu kuat, namun soal aroma itu relatif. Kita lihat saja hasil akhir aromanya setelah di aplikasikan kerambut.
Dari wadahnya sendiri mengambil kaleng layaknya kaleng pomade murray's namun hadir dengan dimensi & ketebalan yang lebih jika dibandingkan murray's.


  • Scooping, Teksture & Aplikasi

Sekarang masuk ke tahap pencolekan, tidak ada kata susah untuk mencolek pomade ini, meski di permukaan agak mengeras, namun tidak di bagian dalamnya, sebuah hal yang wajar bagi saya pribadi.
Tekstur pomade ini tergolong waxy saat di mainkan dengan jari, menggumpal.. saya pribadi sangat meyukai
pomade dengan tekstur waxy karena memberikan daya set hold yang baik.

Saat perataan ditangan, saya cukup terkejut, karena pomade ini cepat merata ditangan, sungguh di luar dugaan karena biasanya pomade berteksture waxy agak sedikit membutuhkan tenaga ekstra untuk diratakan di telapak tangan, berbanding lurus dengan itu, hal ini juga terjadi saat perataan di rambut, tidak ditemui jambakan karena mudahnya diratakan di rambut.



  • Hold & Shine
Untuk daya set, di rambut saya holdnya murni kategori medium, tidak terlalu lemah atau pun kaku, gaya sisiran side part pullback undercut adalah pilihan favorit saya, meski pomade ini hanya mampu menahan pullback ukuran kecil saya selama 4 jam, selebihnya gaya sisiran sidepart contour undercut jadi opsi terakhir, saya agak kesusahan merapihkan rambut kecil di bagian sidepart sebelah kiri saya, masih saya temui rambut kecil tersebut belum tahluk oleh pomade ini.
Daya kemilau pomade ini juga medium pas, tidak terlalu basah dan juga tidak terlalu kering.


HOLD : 2.8 / 5
SHINE : 3 / 5
SCENT : 2.9 / 5 (Opini Pribadi)
APPLY : 3.9 / 5

  • Degrease
Setelah seharian beraktifitas, di malam hari saya mencoba degrease hanya menggunakan shampoo, hasilnya pomade ini masih meninggalkan residu build up sekitar 50%, sebagian masih bisa diatasi dengan sekali shampoo, bisa saja buildup ini ditimpa lagi dengan pomade lain di esok hari, namun saya lebih suka membersihkan total dengan air hangat dan di shampoo ulang, kemudian di bilas lagi dengan air hangat, voila... rambut kembali lembut normal seperti sediakala tapi jangan lupa beri conditioner & vitamin agar rambut sehat.


  • Conclusion
Pomade yang berasal dari kota pelabuhan lampung ini tergolong baru di dunia perminyakan rambut indonesia, hadir dengan wadah kaleng berwarna emas, membuat saya bernostalgia akan pomade homebrewing sekitaran era 2012 - 2013, namun jujur saya kurang begitu suka dengan wadah ini, berdasarkan pengalaman saya wadah seperti ini sangat rentan berkarat,
soal aroma, terlalu tajam namun bukan berarti aroma ini jelek, ini murni dari indera penciuman saya pribadi, namun setelah di aplikasikan di rambut aroma lime soda nya sangat pas, tidak setajam saat masih ada di wadah kaleng.
Teksturnya saya sangat suka waxy, namun saya agak terkejut saat perataan di tangan berubah menjadi creamy, cukup mengejutkan dan ini salah satu nilai plusnya karena pengaplikasiannya terbilang mudah.
Daya set pomade ini cenderung medium namun agak lemah, hal ini sudah saya curigai saat perataan di tangan sangat mudah sejalan dengan holdnya.
sebelum saya mempublish tulisan ini, saya sudah mencoba pomade ini selama 3 hari dan hasilnya konsisten.

Inilah ulasan saya tentang pomade ini, perlu di ingat, setiap rambut manusia berbeda beda, begitu pula dengan hasil akhirnya,

Sekian, Salam Damai Bagi Kita Semua. Cheers !!!

Thursday, August 13, 2015

Afternoon Coffee with #KlimisKopi


#KlimisKopi



Sebuah hashtag baru mewakili identitas laki laki rapih penikmat seduhan biji kopi, yang merupakan hasil kolaborasi apik antara Barn Coffeebar x PowerOff Pomade Store x Tugu Barber, ketiganya bersinergi menyuguhkan sebuah acara yang di adakan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 2015 jam 15.00 WIB (jam 3 sore) bertempat di Barn Coffeebar. jl. Kranggan 25. Yogyakarta.

Coffe shop yang menawarkan konsep pop art dengan interior hasil recycle kayu limbah pallete yang di modifikasi ulang dengan apik, menjadikan coffee shop ini mempunyai ciri khas tersendiri di kota Yogyakarta.





Bermacam konten acara ini diantaranya :

  • Standing Coffee & Free Snack

Menikmati seduhan secangkir kopi dan menikmati snack, sambil berbincang bincang santai antar sesama pecinta kopi & pomade.

  • Garage Sale "Wisata Sedekah"

Berjualan beberapa barang bekas yang masih sangat layak pakai, meliputi, pakaian, celana, sepatu, topi dll.
dan tentunya dengan harga murah tapi tidak murahan. yang sebagian hasil keuntungannya disedekahkan kepada kaum yang kurang beruntung, sebuah bentuk aksi sosial yang pastinya layak diapresiasi.


  • Hair Cut
Di acara ini nantinya akan ada booth dari Tugu Barber, yang menawarkan jasa potong rambut sesuai dengan selera dan keinginan anda, mungkin nanti ada tarif khusus yang di tawarkan.

  • Merdeka Sale
Digelarnya lapak jualan pomade/ minyak rambut dari Poweroff pomade store dan pastinya potongan harga untuk produk produk tertentu saat event berlangsung.

  • Mens Grooming Class
Di event #KlimisKopi ini nantinya akan ada seminar kecil yang membahas tentang mens grooming class, yang terbagi dalam 3 sesi yakni Pomade, Baju, & Sepatu. 
dengan pembicara :    

Pomade

  • Rio Pavel
 (Slick Hair Syndicate)

Fashion Clothing
  • Barend Abiyoso
 (Mavazi & Co)

Shoes

  • Tirta Hudi - Faris Juni Arso
 (Shoes And Care - Andrrows)


  • DJ Perfomace & MC 

 Ada live performance dari DJ Wachid dan MC / pembawa acara oleh : Rangga DT

Dirgahayu Negara Kesatuan Republik Indonesia Ke - 70, AYO KERJA !




Ayo datang dan ramaikan acara ini, juga ada doorprize bagi pengunjung yang beruntung !.


Salam damai bagi kita semua !
Om Swastiastu.

Friday, July 24, 2015

Review Pomade Rod Rabbit x JC Hillhouse : Ryde. Medium Hold





Om Swastiastu

Salam damai bagi kita semua .

Hi ! hari ini , saya benar-benar tertarik untuk menulis mengulas kolaborasi pomade dari JC Hillhouse x Rod Rabbit.
satu dari Arizona , Amerika Serikat, dan satu lagi berasal dari Yogyakarta , Indonesia .
Saya benar-benar tidak tahu bagaimana awalnya mereka berkolaborasi bersama, tetapi saya mendengar beberapa cerita mereka berdua saling mengenal , dari forum pomade grup di facebook
Singkat cerita tentang JC Hillhouse , adalah blogger reviewer pomade dan juga pomade brewer  untuk beberapa produk pomade lokal di Amerika Negara & Kanada . ia juga seorang  pomade enthusiast, yang saya tahu dia mengumpulkan banyak pomade dari merek lain , termasuk beberapa merek dari Indonesia .
Dan Rod Rabbit pomade , adalah pelopor pertama home brewing sejak 2012 , dan juga yang produsen pertama indonesia yang mampu membuat pomade berbahan dasar mineral clay. Salah satu sahabat saya dan juga mentor / guru saya dalam pembuatan custom brewery pomade.

Langsung saja saya mulai ulasannya berikut ini :






  • First Thing First


Jujur dari segi artwork, saya kurang begitu suka  karena design nya terlalu rame akan font yg besar, terjadi polusi visual menurut penilaian saya semata,  saya melihat ada siluet logo kelinci khas rod rabbit dipadu dengan siluet velg mobil, dengan typografi yang cukup ramai, dengan bertuliskan rod rabbit ryde dan JC Hillhouse Co.Di bagian bawah kaleng  ada label putih dengan tercantum berbahan dasar : Wax, Petrolatum, Essential Oil, Fragrance.




  • First Impression & Scent

kesan pertama membuka pomade ini adalah warna dasarnya yang berwarna orange, berbanding terbalik dengan warna yang ditawarkan, yakni warna coklat gelap. sungguh diluar ekspektasi saya. Karena setahu saya pomade ini berwarna coklat gelap (Selanjutnya bisa dibaca di bagian Scoop.)
Aroma yang ditawarkan pomade ini, menurut indera penciuman saya, mencium aroma kacang kacangan, atau lebih tepatnya aroma kacang almond. Aromanya cukup keras, dan saya masih mencium aroma bahan mentah yang masih kentara. Saya kurang begitu mengerti kenapa hasil kolaborasi ini menurut saya tergolong gagal karena aroma material mentahnya tercium cukup jelas.





  • Scooping, Tekstur & Aplikasi

pencolekan pomade ini menurut apa yang saya rasakan , tidak terlalu sulit, bisa dibilang cukup mudah, meski di permukaan agak sedikit keras, tapi tidak keras seperti mencolek batu berminyak.
Saat pencolekan saya cukup kaget karena mendapati teksture pomade ini mengalami polarisasi di permukaan berwarna orange, sedangkan di bagian tengah dan bawah berwarna coklat ???



teksturnya tergolong sticky, bisa pembaca lihat difoto. saya menduga ada bahan microcrystaline wax di dalam komposisinya. karena teksturnya berserat layaknya pomade sticky pada umumnya.
perataan di tangan juga mudah, namun agak membutuhkan  sedikit tenaga untuk mendapatkan hasil perataan sempurna di tangan. Karena tergolong masih menggumpal di tangan dan membutuhkan sedikit tenaga unutk mendapatkan hasil yg merata di tangan.
Perataan di rambut pada awalnya agak sedikit menjambak, dengan catatan kondisi rambut saya sangat kering, namun bagi saya itu hal yang wajar. begitu pula saat penyisiran juga ada jambakan di awal awal, meski tidak terlalu parah dan juga tidak berlangsung lama siksaan jambakan tersebut.





  • Hold & Shine

Daya cengkram yang dihasilkan pomade ini termasuk kategori medium, sesuai dengan yang ditawarkan, dengan pemakaian 3 scoop cukup menawan, karena mampu membuat pullback ukuran sedang, mesipun hanya bertahan 2,5 jam, setelah itu sisiran gaya slickback menjadi opsi akhir.
Daya kilau yang dihasilkan juga tergolong tidak terlalu basah, layaknya pomade medium pada umumnya.




HOLD 3 / 5
SHINE 3 / 5
SCENT 1 / 5 (opini pribadi)
APPLY 3,4 / 5


  • Degrease

setelah beraktifitas seharian, dimalam hari saya mencoba untuk degrease, dengan keramas 1x menggunakan shampoo biasa, rambut terasa masih berat.
masih meninggalkan residu yg cukup lumayan sekitar 70% , mungkin bagi penikmat build up, akan menyukainya. namun bagi saya lebih suka full degrease menggunakan air hangat kemudian di bersihkan ulang menggunakan shampoo. Dan hasilnya rambut sudah ringan seperti sediakala.


  • Conclusion

Kesimuplan akhir, pomade ini merupakan pomade kolaborasi pertama dari Rod Rabbit dengan brewer asal amerika serikat JC Hillhouse, menggunakan kata RYDE, penggunaan huruf 'Y" ini mengingatkan saya akan pomade australia BYRD hair pomade. mungkin terinspirasi dari situ mungkin saja.
dari segi visual,  berbeda dengan yang ditawarkan , pomade ini awalnya berwarna coklat pekat, yang saya alami adalah adanya polarisasi, dipermukaan berwarna orange dan dibagian bawah berwarna coklat. saya coba mengkorfimasikan hal ini ke pihak RR,jawabnya ini semua terjadi karena bahan baku yang didatangkan JC hillhouse tidak lolos Quality Control dan hasilnya berkualitas buruk, pihak RR hanya bertugas membuat label dan pemasaran, sedangkan bahan baku semua dari pihak JC Hillhouse, saya sedikit kaget mendengar hal ini. untuk brewer sekelas JC hillhouse bisa kecolongan kualitas kontrol bahan baku, sebuah kesalahan yang amat saya sayangkan. Adalah sebuah kesalahan yang cukup fatal baginya.




Dari sisi artwork , jujur saya kurang menyukainya, terlalu ramai tulisan tulisan, yang bisa saja di perkecil unutk mengurangi polusi visual.
buildupnya tergolong cukup asik untuk pembaca yang suka menyukai residu build up yang bisa saja di jadikan dasar pondasi jika di timpa pomade produk lain,
dan sebelumnya saya sudah mencoba pomade ini selama 3x (3hari) memberikan hasil yang sama.
Akhir kata, semua kembali ke rambut masing masing, karena beda rambut juga berbeda hasil, karena saya menulis menurut pengalaman yang saya peroleh. Demikian review dari saya.

Salam dama bagi kita semua. Cheers !







English Version



Om swastiastu

May the peace upon us all.

Hi ! today, i really interested to write review this pomade collaboration from JC Hillhouse x Rod Rabbit.
one from Arizona,United State, and the other one came from Yogyakarta, Indonesia.
I  don't really know how they getting collaboration together, but i heard some story they both know each other, from pomade forum grup on facebook
some short story about JC hillhouse, are pomade review blogger and also pomade maker (brewer) for lot of local pomade in United States & Canada. he also pomade enthusiast, as i know he collect lot of pomade from other brand, including some brand from indonesia.
And Rod Rabbit pomade, are the first pioneer of  indonesian home brewing pomade since 2012, and also the first indonesian pomade brewery success made clay based pomade. the brewer is my best friend & my mentor brewer, he teach me lot of kind, as what i do making Custom Pomade Brewing.

 let me start this review

  • First thing first


For  artwork, I’m not really like it, because it’s design was too crowded, too much a big font, visual pollution occurs in my opinion, I see silhouette logo Rod Rabbit combined with a silhouette of car wheels, with typography quite crowded, with reads ryde rabbit rod and JC Hillhouse Co.
 With a white label on the bottom cans there are listed based: Wax, Petrolatum, Essential Oil, Fragrance.


  • First Impression & Scent
The first impression of this pomade is basically the color orange, inversely proportional to the colors offered, which is a dark brown color. was beyond my expectations.  As I know this pomade come with dark brown color
Scent of  this pomade, according to my sense of smell,  I smell nut, or rather the aroma of almonds. The scent is really strong enough, and I still smell the raw materials that are still apparent. I don’t understand why the results of this collaboration seems to me relatively unsuccessful because the raw material aroma wafted quite clear.

  • Scooping, Texture & Applications


Scooping, according to what I feel, not too hard, can be fairly easy, although on the surface a little bit hard, but not hard as a rock
 I was surprised because found this pomade polarized in orange-colored surface, while in the middle and the bottom is brown ???
the texture is relatively sticky, I guess they use microcrystalline wax material in the composition. because the fibre texture like sticky pomade in general.
rubbing in the hands of too easy, but rather requires a bit of effort to get the perfect in hand. Because of relatively still clot in hand and require little effort to get the results you fatherly hand evenly.
apply on hair a lil' bit pulling at first time, in this case my hair in very dry conditions, but it’s ok for me .

  • Hold & Shine


 in my hair, this pomade pure medium hold category, in accordance with they offer, i used 3 scoop is quite charming, being able to make a medium-size pullback, although it only lasted 2.5 hours, after that I choose  slickback style for final option.
The shine  are not too wet and not too dry, like ordinary  medium hold pomade.

HOLD 3 / 5
SHINE 3 / 5
SCENT 1 / 5 (Personal Opinion)
APPLY 3,4 / 5

  • Degrease


after all day activities, at night I tried to degrease, with 1x wash using regular shampoo, hair still feels heavy. still leaves a residue which is quite good for about 70%, may be for the build-up lovers, will love it.

but for me, i  like a full degrease using warm water then wipe again using a shampoo. And the result is a mild hair is normal.

  • Conclusion


The final conclusion, this is a pomade pomade first collaboration of Rod Rabbit by brewer JC Hillhouse origin united states, using words Ryde, the use of the letter 'Y' This reminds me of hair pomade pomade BYRD australia, perhaps inspired from it may be. visual terms, different from that offered, pomade was originally brown soupy, but after a long unused, I experienced is that there is polarization, the surface of the orange and brown bottom. I tried to confirm this to the RR, the answer is all happening because the raw materials are imported by JC Hillhouse not qualify for the Quality Control and the results are of poor quality, the RR is only in charge of labeling & selling while all the raw materials & brewing from JC Hillhouse,
I was a shocked at hearing this. JC Hillhouse lost control the quality of raw materials, is a potentially fatal mistake for him.

That my personal review, Cheers !

Thursday, July 2, 2015

Review Pomade Rotus Pomade , Light Medium Hold

Rotus Pomade

Om Swastiastu,

Salam damai bagi kita semua.

Rotus Pomade, sebuah brand pomade baru dari kota surakarta, yang menelurkan varian light - medium hold,
Saya mendapatkan pomade ini tepat sesudah mempublish salah satu artikel yang saya tulis di blog ini, pihak rotus mengkontak saya via Private Massage Facebook, bahwa dari Pomade Rotus minta di ulas di blog ini, dengan senang hati saya menerimanya.
Sedikit menilik sejarah berdirinya pomade ini di mulai dari bulan maret 2015, yang berangkat dari nol.
Di awali sebuah pemberian pomade import yang menjadi produk kegemaran beliau, karena sebelumnya beliau hanya memakai pomade lokal yang dijual di swalayan saja. dan terheran - heran akan harga pomade import tersebut yang dirasa beliau tidak pas dengan kondisi finansialnya jikalau nanti membeli lagi pomade tersebut.
Dari situlah tercetus ide untuk membuat sebuah produk pomade Rotus.
pembaca juga bisa memfollow instagram mereka : @rotuspomade 
Langsung saja saya mulai ulasan nya berikut ini :

Rotus

  • First Thing First

Pomade ini dikemas dengan wadah jar plastik bening, dengan tutup aluminium, wadahnya mengingatkan saya akan pomade Rod Rabbit Black Edition di postingan saya sebelumnya.
Memakai artwok simple minimalis dan memanipulasi visual optik, karena menggunakan label sticker bening sehingga seolah olah labelnya di sablon di tutup aluminiumnya, hahahaha nice trick.
namun saya agak bingung dengan logo diatas tulisan ROTUS seakan seperti sebuah kelopak bunga, namun saya kurang berani menyimpulkan secara jelas, karena kurang begitu jelas.
Pomade ini mengusung bahan dasar : beeswax, petrolatum, extra virgin olive oil, vco, & fragrance.
dengan berat bersih 100gr, dan dibanderol dengan harga Rp. 60.000



  • First Impression

ketika membuka wadahnya terlihat warna putih gading seperti warna khas beeswax yg di siangi, dan aroma vanilla nya terasa cukup kencang, aromanya seperti susu nutricia, atau kalo saya boleh mendeskripsikan aromanya bisa dibilang mirip Death Pomade Hellrider yang versi wadah aluminium screw.
Sedikit lebih kencang aroma vanillanya semerbak tercium di hidung saya, jujur bagi saya cukup suka aromanya, namun buat saya aromanya terlalu kencang.

Pencolekan , Tekstur & Perataan


  • Scooping, Teksture & Aplikasi
Masuk ke sesi pencolekan, jujur untuk ukuran pomade light ini tergolong agak keras, namun tidak seperti mencolek pomade varian medium ataupun heavy, dan setelah saya colek / colok sampai kedalam dasar wadahnya, saya merasakan ada gradasi tekstur, yakni permukaan, keras namun bagian tengah waxy, lalu bagian dasar creamy.
Secara teksture menurut saya waxy  dan cenderung creamy ( nanti saya ulas mendetail di bagian conclusion)
Perataan di tangan sangatlah mudah, wajar saja karena ini pomade light, cepat merata dan lumer ditangan, namun tersisa gumpalan kecil di tangan, namun gumpalan itu bisa di eliminir dengan tangan sangat mudah.
Pengaplikasian di rambut juga sangat mudah, tidak ada jambakan ataupun putus / rontoknya rambut, dan itu pula seiring sejalan saat penyisiran, dengan sisir gigi renggang tidak ada halangan, apalagi dengan sisir gigi rapat, mulus - mulus saja.


Tidak ada halangan saat perataan ataupun penyisiran

  • Hold & Shine
Daya cengkram pomade ini di rambut saya murni medium light, sesuai klaim dari pihak Rotus pomade dirambut saya sangat ringan, tanpa ada cengkraman / grip yang kuat di rambut saya,
daya kilapnya juga aduhai di rambut saya, layakya memakai brilliantine pada umumnya.
Namun buat saya pomade ini sangat asik untuk finger comb. hehehehe




HOLD : 2 / 5
SHINE : 5 / 5
SCENT : 3 / 5 (opini pribadi)
APLLY : 4,5 / 5


  • Degrease
seperti pada umumnya, atau entah mungkin hanya dirambut saya, untuk degrease / menghilangkan pomade dari  rambut, pomade light hold, agak susah di hilangkan, dengan catatan saya hanya membersihkan dengan 1x keramas dengan shampoo, karena kehabisan cairan degrease.

Namun untuk menghilangkan pomade ini, saya menggunakan motede bilas dengan air panas secara merata kemudian di keramas lagi dengan shampoo dan dibilas kembali dengan air panas.  hilang sudah, rambut kembali normal seperti sedia kala.


  • Conclusion 
Kesimpulan..... Dari pengamatan visual karena wadah pomade ini transparan, sebelum saya memakai pomade ini, saya mendapati di bagian bawah pomade ini kurang memadat dengan sempurna, atau bisa jadi akibat guncangan saat berada di ekspedisi kurir. Saya kurang berani menilai hal ini.
Dari segi tekstur, jujur saat memainkan colekan di tangan pomade ini masih dalam zona abu - abu, karena adanya gumpalan - gumpalan besar , teksturnya menurut saya kurang sempurna.
Proses brewingnya harus ada yang dibenahi untuk mendapatkan tekstur yang lebih sempurna.
saya cukup memaklumi karena ini adalah brewing awal awal, dan saya yakin pasti ada progress yang baik dari Rotus Pomade, Maju terus !!!

Demikian ulasan dari saya,

Salam Damai Bagi Kita Semua , Cheers !